Wednesday, February 14, 2007

Sapaan Setengah Jam Lewat Jam Dua Belas


0:31 08/02/2007
"Sapaan setengah jam lewat jam dua belas"

Selamat malam atau selamat pagi, tepatnya itu tergantung pada versi tiap-tiap orang. Ada yang menganggap jam setengah satu itu malam, ada yang anggap sudah termasuk pagi, ada yang anggap setengah pagi setengah malam, atau tengah malam, atau tengah pagi, entahlah yang penting tak perlu memaksa apakah ini pagi siang sore malam, lihat langit sajalah lalu tanya sama otakmu atau hatimu, itu juga terserah, aku hanya mengemukakan pilihan, selebihnya tinggal kamu sendiri yang harus menjatuhkan pilihan dan mencari jawaban atas pertanyaan apakah ini pagi siang sore atau malam.

Waktu-waktu seperti ini seperti sebuah dunia baru bagi kaum nomaden, bagi kaum tanpa tempat, bagi kaum tanpa jasmani, dan bagi kaum-kaum yang memang merasa tak perlu atap untuk hidup. Kaum yang tak pernah tahu jalan ini akan menuju kemana, yang di depan mata cuma terdampar seperti rel kereta api yang kayaknya lurus tapi sebenarnya belok-belok juga. tapi toh yang meniti jalan di atasnya tak perlu pusing-pusing, cukup hanya dengan berjalan di atasnya, syukur-syukur kalau ketemu sama kereta api yang lagi jalan. Pada akhirnya hanya akan ada dua kemungkinan bagi si peniti jalan tadi. Kalau dia pintar pasti saat ini dia sudah berada di atas gerbong kereta api kelas satu dengan fasilitas yang wah dan tak perlu menderita dalam proses yang menjemukan sampai hampir mati kehausan dan kelaparan. Tapi maaf juga buat mereka yang goblok tolol dan dungu, paling-paling akhirnya besok mereka jadi terkenal di seantero nusantara, namanya disebut-sebut di berbagai media massa cetak dan elektronik dengan sambutan banyak fans yang sampai menangis meraung-raung, jadi headline berita terkini,DITEMUKAN SEONGGOK TUBUH YANG HANCUR LEBUR DISAMBAR KERETA API YANG SEDANG MELINTAS,Ha ha ha! Cara yang paling sempurna untuk mengakhiri sebuah hidup yang memang sudah carut-marut seperti sekarang.

ada untungnya juga orang yang menderita insomnia, ah tidak tidak, insomnia rupanya bukanlah sebuah kutukan, tapi itu sebuah anugerah, bahkan sebuah anugerah yang tak semua orang dapat memilikinya,mau tahu kenapa bisa jadi anugerah? si penderita ini diberikan banyak waktu oleh Tuhannya lebih banyak waktu untuk memikirkan tentang jalan hidup kayak mana yang akan dia pilih untuk kelangsungannya di masa depan, lebih banyak waktu untuk bercermin dan lebih banyak waktu untuk memperbaiki diri mereka atas semua hal buruk yang mereka sudah lakukan, tapi sekali lagi itu adalah pilihan, yang tentu saja tak diambil oleh orang-orang pada umumnya. Sayangnya yang pada umumnya terjadi adalah bahwasanya kebanyakan orang berpendapat itu adalah sebuah kutukan maha karya yang amat sulit dihilangkan, padahal yang dianggapnya kutukan ini sih senang-senang saja kalau disuruh pergi, dia-nya saja yang terlalu ke GR an, huh! Kebanyakan malah ribut memikirkan soal frustrasi yang mereka hadapi tanpa berpikir lebih lanjut mengenai jawaban atas pertanyaan WHAT'S NEXT?

Argh! aku muak dengan semua hal yang ada bau-baunya soal cinta. Sadar atau tidak itu sudah terlalu banya dikoar-koarkan dari nyanyian, puisi, sinetron, film, karya sastra, artikel, iklan, semua! semua! tapi apa yang ada di permukaan bukanlah hal-hal yang dekat dengan cinta yang terlanjur dimuntahkan tadi. Kalau memang cinta itu ada kenapanya Amerika mesti perang sama Irak yang notabene Amerika mengklaim diri sebagai adidaya yang mengutamakan perdamaian dalam setiap misinya, Argh bushshit!bullshit!taisapi! Jaman sekarang kebanyakan cuma bisa ngomong doang tapi aksinya nol besar, yaa...kayak undang-undang nomer 37 kemarin juga, pejabat-pejabat itu rupanya kebanyakan tidur di ruang rapat jadinya otaknya pada tumpul, percuma kayaknya sekolah tinggi-tinggi sampai ke luar negeri kalau ujung-ujungnya cuma bisa bikin perut besar kayak gelembung sabun yang bisa pecah gara-gara duit orang susah yang kebanyakan mereka telan entah dalam keadaan mentah atau sudah mateng kayak bisul.

ada satu lagi yang tak punya hati. menteri koordinator kesejahteraan rakyat atau menteri koordinator kesengsaraan rakyat ya? kalau dari segi singkatannya sih sama-sama MENKOKESRA. bagus nian jabatannya, bayarannya juga pasti bagus...duit punya siapa....lumpur, banjir, bye bye laaahhh....

Baru saja seorang teman lama menghubungi aku, seorang teman lama dimana aku pernah mengisi hatinya bertahun yang lalu dan katanya hingga sekarang, tapi buatku ia tak lebig dari seorang teman sharing yang akan selalu mendengarkan aku. Aku sempat bertanya padanya tadi sebelum ia menutup telpon itu secara tak sopan gara-gara lost of credits, aku bertanya kenapa ia menghubungi aku setelah sekian tahun ia termotivasi aku untuk menghubungi aku lagi malam ini, aku tahu dia mau bilang kalau mungkin dia tiba-tiba kangen denganku, tapi ego laki-laki sepertinya mengurungkan niatnya untuk mengatakan itu sama aku, akhirnya apa yang keluar dari mulutnya? "Yaa..pengen aja, buat ngabisin pulsa", dalam hati aku bilang betapa kurang ajarnya laki-laki jaman sekarang ini! Begitu mau bilang cinta sama aku, mending ke neraka aja sekalian.

aku ingin berbagi tapi aku tak tahu dengan bahasa apa aku akan mengatakan tentang semua hal yang menyesakkan otak dan terutama hatiku. Ketakutan-ketakutanku yang tak beralasan, dan semua hal yang membuat aku menjadi semakin tak tahu langkah apa yang harus aku ambil untuk hidupku ini...

aku menjadi abnormal...

seorang penyimpang yang tak punya landasan

kecewa, frustrasi, depresi, dan semacamnya saat ini telah mendominasi semua aspek yang menaungi aku

entah setan dari alas mana ini yang sekarang merasuki aku, tapi yang jelas aku hanya ingin segera tersadar dari semua mimpi buruk ini, aku akan meminta pada Tuhan, ya tentu saja karena Dia satu-satuNya yang berhasil menunaikan penelitian atas bagaimana menciptakan dan membuat manusia hidup di dunia, dan kenapa Bumi? bukan jupiter, atau mars atau pluto, atau merkurius, dan semacamnya yang melayang di sana. Tapi bukan itu rupanya, aku merasa kesepian di dunia, di tempat yang seperti ini aku merasa kesepian dan entahlah, aku sepertinya membutuhkan teman-teman yang aku tak tahu kemana mereka semua disaat aku benar-benar membutuhkan mereka semua 24 jam ada disisiku. entahlah...dalam keadaan seperti ini aku terus menerus bertanya, apakah disaat aku mati akan ada orang-orang yang bersedia meluangkan air matanya untuk aku? apakah ada orang-orang yang bersedia meluangkan waktunya yang sedikit itu untuk melayat aku? ah sekali lagi entahlah...

beban? tanggung jawab? persetan dengan itu semua!

[aku ingin menikmati penderitaan yang sekarang sedang beruntung menempel padaku, menjadi parasit dan siap menghisap seluruhnya dan mengambil alih kesadaran dariku]


Entahlah...

Entahlah...

Entahlah...

Eeeee........nnnnnn.........
ttttttttaaaaaaahhhhhhh.............
laaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh....................


(dan aku kemudian meleleh)

[2:22]

No comments: